Hosting Murah Domain Murah
FREE FAST ONLINE TV

Awal Buruk Tiga Klub Papan Atas Eropa

Posted by Unknown 0 komentar

kiper Real Madrid (REUTERS/Juan Medina)
.: Media - Cybers :. - Tidak cukup hanya bermodal sejarah dan nama besar untuk meraih sukses di kompetisi-kompetisi Eropa. Terbukti di awal musim ini tiga klub yang mencatatkan diri sebagai penguasa benua biru harus terseok-seok mengawali kiprahnya di liga masing-masing. Tim-tim yang dimaksud adalah Real Madrid, AC Milan dan Liverpool.

Tidak bisa disangkal tiga nama itu layak menyandang predikat sebagai klub tersukses di Eropa. Acuannya sederhana, mereka peraih gelar Liga Champions terbanyak hingga sekarang. Di mulai dari Madrid yang mengoleksi 9 trofi, Milan dengan 7 piala serta Liverpool dengan 5 gelarnya.

Entah hanya kebetulan atau memang sengaja kompakan, yang jelas ketiganya memulai musim baru ini dengan penuh kesulitan. Malah mereka langsung merasakan pahitnya kekalahan di pekan-pekan awal.

Real Madrid
Empat pertandingan sudah dilalui Madrid. Hasilnya, empat poin pula yang di dapat. Mereka hanya sekali menang, sekali seri dan dua kali tumbang.

Diawali dengan pertandingan perdana melawan Valencia. Los Blancos yang bermain di depan publik Santiago Bernabeu ditahan 1-1. Pada jornada ke-2, Madrid secara mengejutkan ditekuk Getafe 1-2. Lalu di pertandingan berikutnya Cristiano Ronaldo Cs berhasil bangkit dengan menggebuk Granada tiga gol tanpa balas. Tapi di pekan ke-4 tim asuhan Jose Mourinho itu kembali apes. Mereka ditekuk Sevilla 0-1.

Kondisi yang amat buruk bagi sebuah tim dengan punya ambisi mempertahankan gelar. Apalagi di sisi lain pesaing utama mereka tampil hampir tanpa cela.
Ya, Barcelona terus meraup kemenangan pada setiap laga yang dilakoni. Tim besutan Tito Vilanova kini bertengger di puncak klasemen sementara dengan koleksi 12 poin, terpaut delapan angka dengan klub ibukota yang hanya sanggup parkir di posisi ke-12.

Performa buruk Madrid itu terang membuat Mourinho selaku pelatih kecewa sekaligus gusar. Usai laga di stadion Ramon Sanchez Pizjuan, pria asal Portugal itu mengecam habis-habisan penampilan anak-anak asuhnya.

"Saat ini, saya tak memiliki tim. Babak pertama dan babak kedua benar-benar buruk. Ini kemenangan yang layak bagi Sevilla dan kekalahan yang pantas bagi Real Madrid," ucap The Only One.

AC Milan
Di Serie A, Milan juga tengah dirundung nestapa. Mereka sudah dua kali kalah dalam tiga laga awal musim ini. Bahkan hasil negatif tersebut langsung didapat Rossoneri pada pekan perdana. Mereka digasak tim promosi Sampdoria di San Siro 0-1.

Sempat bangkit di giornata 2 dengan menumbangkan Bologna 3-1. Milan kembali harus betekuk lutut kala menjamu Atalanta. Gol Luca Cigarini di menit 64 membuat tim asuhan Massimiliano Allegri tersungkur untuk kali kedua.

Hasil ini mengulang torehan buruk 82 tahun lalu. Di musim 1930-31, Milan juga kalah dua kali di partai kandang pertama. Saat itu secara bergantian Sampdoria dan Bologna mempermalukan il Diavolo di San Siro.

Kapten Milan, Massimo Ambrosini mengaku kecewa dengan hasil buruk itu. Dia juga menjelaskan kesulitan yang tengah dihadapi oleh para pemain Milan.

"Kami punya masalah psikologis. Butuh perjuangan lebih dari segi fisik dan mental agar bisa melalui perdiode buruk ini," kata Ambrosini.

"Kami tidak memiliki antusiasme dan sekarang memiliki kecemasan berlebihan," sambungnya.

Banyak yang menilai performa buruk Il Diavolo saat ini tidak lepas dari keputusan manajemen melepas sejumlah pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, Thiago Silva, dan Antonio Cassano. Tapi, Ambrosini menegaskan agar timnya tidak menjadikan itu sebagai alibi.

"Kami harus bisa mengembalikan karakteristik sebagai juara. Tim ini bisa tampil bagus dan kepergian para pemain tidak perlu dijadikan alibi," tegas Ambrosini.

Liverpool
Yang lebih mengenaskan adalah nasib Liverpool. Alih-alih ingin melakukan pembenahan tim secara menyeluruh, The Reds malah hancur-hancuran di empat laga awal musim ini.

Di partai pembuka mereka langsung dihajar West Bromwich Albion tiga tanpa balas. Pada laga berikutnya, tim besutan Brandan Rodgers menahan imbang juara bertahan Manchester City 2-2.

Sayang, di pekan ketiga mereka kembali harus terkapar. Manjamu Arsenal di Anfield, Steven Gerrard Cs dihajar dua gol tanpa balas. Sabtu kemarin, 15 September 2012, Liverpool kembali gagal merebut kemenangan pertama semenjak ditangani Rodgers. Mereka ditahan 1-1 oleh tuan rumah Sunderland.

Serangkaian hasil buruk itu pun menempatkan Liverpool di posisi ke-17 klasemen sementara Premier League. Catatan lain, ini juga menjadi kali pertama Liverpool gagal meraih kemenangan di empat laga awal sejak 1911-1912 silam.

Meskipun masih belum mampu meraup tiga poin, lepas pertandingan melawan Sunderland, Rodgers menyatakan sampai sejauh ini Liverpool terus memperlihatkan grafik permainan yang positif. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Liverpudlian yang tetap setia memberikan dukungannya.

"Ini semua menjadi bagian dari perjalanan Liverpool dan saya bisa katakan supporter sangat luar biasa karena terus mendukung tim," katanya.

"Saya senang dengan performa dan komitmen yang ditunjukkan tim. Saya percaya dalam waktu dekat kita bisa melihat bagaimana Liverpool bisa bangkit," lanjut Rodgers.

Tidak ada salah jika Rodgers atau pelatih lain yang timnya tengah terpuruk saat ini mengumbar optimistisme. Patut dicatat, bahwa ini baru awal musim. Kompetisi masih panjang. Ada banyak waktu untuk memperbaiki semuanya. Jadi tinggal menunggu saja apakah mereka bisa bangkit atau tidak dari keterpurukan sekarang. (sj)